Bagi Hanafi, penghargaan dari kemendagri ini sangat memotivasi pemerintah daerah, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. “Dengan kondisi yang tidak kondusif dan situasi yang tidak pasti ini, kita harus tetap mengambil keputusan. Salah satunya dengan cara berinovasi,” terangnya.

Ia berharap, pada 2021 nanti ada pola-pola terbaru yang dilahirkan oleh para OPD. “Jadi yang kita hasilkan hari ini saya akan evaluasi dengan OPD terkait dengan kira-kira yang terkendala kemarin itu apa, yang harus dilakukan oleh OPD itu seperti apa. Kita akan evaluasi semuanya. Dengan harapan 2021 kita lebih inovatif dengan pola-pola terbaru. Karena apapun alasannya, kita harus tetap melayani masyarakat di situasi apapun,” pungkas Hanafi.

Sebelumnya, dalam sambutan Mendagri Tito Karnavian dijelaskan bahwa Pemerintah Daerah harus menciptakan iklim yang kompetitif di bidang inovasi. Terutama inovasi dalam pelayanan publik. Terlebih saat ini dunia bergerak dengan dinamis. Globalisasi di segala bidang menuntut setiap negara untuk berinovasi.

Menurut Mendagri, Kemendagri sesuai tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai pembina dan juga pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tentu Kemendagri ingin agar pemerintahan di daerah dapat berjalan dengan baik.

“Salah satunya adalah dengan cara menciptakan iklim yang kompetitif antara satu pemerintahan daerah dengan pemerintahan daerah lainnya antar provinsi antar kota antar kabupaten,” ujar Tito.

Tito berharap ajang Innovative Government Awards (IGA) ini dapat memacu daerah-daerah yang kurang inovatif agar termotivasi dalam membangun daerahnya, terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, ataupun penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.

“Jadi saya sampaikan inovasi ini jangan hanya diberikan kepada mereka yang mendapatkan, tapi juga buat indeks dari yang rankingnya tertinggi antar provinsi, antar kota, antar kabupaten, sampai yang terendah, dan umumkan ke publik, sehingga yang kurang inovatif ini atau tidak ada datanya, tidak ada inovasi dia juga memiliki rasa malu karena publik daerahnya akan menilai siapa dia dan itu akan membuat dia terbangun, termotivasi,” ujarnya.