APAKABAR NEWS – Habib Rizieq Shihab (HRS) didaulat menjadi tokoh fenomenal. Sejumlah pihak melihatnya demikian. Tidak hanya Islam kanan, Islam tengah mulai tertarik.

Begitu juga sejumlah tokoh non muslim. Meski pro dan kontra tetap saja sangat kental. Setiap tokoh fenomenal selalu menuai pro kontra. Itu hukum sosial.

Sebagai pendiri FPI, HRS sudah lama dikenal. Namun, hadir dan perannya tak banyak yang memperhatikan. Hanya kalangan tertentu yang melihat sepak terjangnya.

Sebab, pilihan “nahi mungkar” yang jadi ciri khas FPI lebih banyak menuai kontroversi dan seringkali kurang disenangi. Tuduhan radikal harus HRS dan FPI hadapi.

Fenomena HRS muncul dan dapat perhatian besar ketika terjadi peristiwa Aksi Bela Al-Quran 212. Lalu menjadi Aksi Bela Islam. Didampingi Ustaz Bachtiar Nasir, HRS manghipnotis massa.

Sekitar tujuh juta massa hadir di Monas. Ini sejarah yang dicatat oleh bangsa ini. Sebuah peristiwa langka. Belum pernah terjadi sebelumnya.

Pasca 212, HRS makin mendapat perhatian publik. Terutama saat 17 kasus yang konon katanya kental nuansa kriminalisasinya dibidikkan kepada HRS.