APAKABAR BOGOR – Dua toko penjual minuman keras (miras) dan obat-obatan gologan G tanpa izin edar di Desa Barengkok, Kecamatan Leuwiliang digeruduk warga.
Pasalnya keberadaan toko tersebut membuat resah dengan seringnya para remaja khususnya laki-laki yang hilir-mudik di toko itu.
Bersama Karang Taruna Desa Barengkok, warga mendatangi toko yang berlokasi di Kampung Barengkok RT 01/01 itu pada Jum’at, 9 Juli 2021 sore.
“Mewakili masyarakat, kami meminta kedua toko di lokasi yang sama ini untuk tutup,” tegas Ketua Karang Taruna Desa Barengkok Firman Ardiansyah.
Baca Juga:
Kasus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido akan Ditingkatkan Statusnya, dari Pengawasan ke Penyelidikan
DPR RI Panggil Pengelola KEK Lido PT MNC Land Lido, Jika Tak Hadir akan Lakukan Pemanggilan Paksa
KANNI Kabupaten Bogor Apresiasi Kehadiran Kades Tugu Utara, Sengketa Informasi Selesai di Mediasi
Menurutnya, banyak warga setempat yang mengeluhkan adanya toko penjual miras dan obat daftar G tersebut. Selain meresahkan, peredaran barang haram tersebut dinilai dapat merusak kehidupan generasi muda khususnya di wilayah Desa Barengkok.
Penggerebekan ini, terpaksa dilakukan warga lantaran keluhan-keluhan yang disampaikan ke pemerintah desa maupun ke kepolisian selama ini tidak digubris.
Terakhir, kata Firman, warga sepakat untuk menunggu 2 x 24 jam agar toko tersebut segera ditutup.
“Namun hingga lewat sepekan, toko tersebut masih berjualan hingga kami terpaksa mengambil tindakan penutupan secara paksa,” jelasnya.
Baca Juga:
PT MNC Land Lido Tuding Penyegelan KLH Diduga Tak Didasari Asas-asas Pemerintahan yang Baik
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Barengkok Ferry mengapresiasi karang taruna desa yang membantu warga melakukan penutupan toko tersebut.
Pasalnya, selama ini laporan warga mengenai adanya peredaran obat terlarang dan miras secara bebas itu tidak ditanggapi serius oleh pihak yang berwenang.
“Alhamdulillah penutupan berjalan kondusif, warga tidak anarkis dan penjual juga koperatif,” jelas Ferry.
Menurut Ferry, warga sempat lega setelah toko tersebut tutup pada bulan ramadhan 2021 lalu. Namun usai lebaran, toko tersebut malah nekat buka kembali.
Baca Juga:
“Dan malah membuat warga makin geram, ini kan merusak generasi muda yang ada di lingkungan kami, memang menurut laporan sudah banyak yang menjadi pelanggan,” tandasnya.(Haidy)