Seorang Pengunjung Tewas di Objek Wisata Goa Lumut, Ini Penyebabnya

- Pewarta

Senin, 31 Mei 2021 - 06:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi tenggelam./Dok.Ist

Ilustrasi tenggelam./Dok.Ist

APAKABAR BOGOR – Seorang pengunjung objek wisata Goa lumut, tewas tenggalam saat berenang di areal curug. di Kampung Lokapurna, Kecamatan Pamijahan pada, Minggu, 30 Mei 2021 sore, sekira pukul 16.00 WIB.

Menurut keterangan penjaga tiket lokasi wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Topik (54) menyampaikan, bahwa korban bernama Rendri Saputra (18) warga Kampung Rawa Kalong, Desa Rawa Kalong, Kecamatan Gunung Sindur masuk ke lokasi wisata TNGHS bersama teman wanitanya bernama Randu (17).

“Melalui jalur wisata Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan sekitar pukul 14.30 WIB dengan membeli tiket seharga Rp 35 ribu, tiba di lokasi goa lumut sekitar pukul 15.00 WIB,” kata Topik kepada wartawan.

Randu (17) yang merupakan rekan korban mengaku, bahwa setiba di lokasi wisata tersebut korban langsung mandi di air terjun.

“Pas datang ke lokasi itu, Rendi langsung mandi di air terjun,” ucapnya.

Diakui Randu, bahwa dirinya sempat memperingatkan korban agar tidak langsung mandi dan tidak ke tengah air terjun namun, korban tetap saja berenang ke tengah.

“Sudah dibilangin untuk tidak mandi ketengah,” ujar randu,

Randu menjelaskan, sebelum tenggelam dan akhirnya diselamatkan oleh warga sekitar, korban sempat bilang bahwa kakinya alami kram.

“Korban pun langsung tenggelam dan diselamatkan oleh warga sekitar, lalu dibawa ke klinik terdekat oleh pengelola, dan setiba di klinik menurut dokter korban sudah tidak bernyawa lagi,” bebernya.

Kapolsek Cibungbulang AKP Agus Permana membenarkan, adanya wisatawan yang tenggelam di lokasi wisata tersebut.

“Ia benar, menurut keterangan rekan korban, korban itu memiliki riwayat penyakit ayan, karena sebelum meninggal korban sempat mengeluarkan busa dari mulutnya, dan lokasi wisata tidak ditutup, karena korban memiliki riwayat penyakit,” tandasnya. (Haidy)

Berita Terkait

Bogor Media Circle (BMC) Ajak Kolaborasi Dunia Usaha Bogor Berpromosi Lewat Publikasi Press Release
Pemerintah Desa Tugu Jaya Dinilai Abaikan UU KIP, KANNI Siapkan Langkah Hukum
Bukan Demo dan Geruduk, Ormas Centong Pilih Aksi Makan Bersama
LSM Sweeping Dokter Praktik di Bogor, Netizen Geram: Ini Urusan Dinkes!
SIJI dan KANNI Jalin Kemitraan Strategis Dorong Percepatan Desa Digital di Kabupaten Bogor
Warga Cisalada Minta Potongan Bantuan Bencana Dikembalikan: Kami Butuh Dana Itu untuk Merampungkan Rumah
Dana Bantuan Bencana di Desa Cisalada Diduga Dipotong Rp2,5 Juta per KPM, Warga Geram
Dugaan Pelanggaran Tata Kelola Keuangan Desa, KANNI Tuntut Akses Dokumen Samisade Sukakarya

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:33 WIB

Pemerintah Desa Tugu Jaya Dinilai Abaikan UU KIP, KANNI Siapkan Langkah Hukum

Kamis, 8 Mei 2025 - 13:52 WIB

Bukan Demo dan Geruduk, Ormas Centong Pilih Aksi Makan Bersama

Senin, 5 Mei 2025 - 21:12 WIB

LSM Sweeping Dokter Praktik di Bogor, Netizen Geram: Ini Urusan Dinkes!

Senin, 5 Mei 2025 - 14:45 WIB

SIJI dan KANNI Jalin Kemitraan Strategis Dorong Percepatan Desa Digital di Kabupaten Bogor

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:57 WIB

Warga Cisalada Minta Potongan Bantuan Bencana Dikembalikan: Kami Butuh Dana Itu untuk Merampungkan Rumah

Berita Terbaru