Rebo Wekasan di Puncak, Sedekah Ketupat yang Bakal Jadi Warisan Budaya Tak Benda

- Pewarta

Rabu, 6 Oktober 2021 - 19:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Acara Puncak Rebo wekasan di Area Paralayang, Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor./Dok.Apakabarbogor.com/wan.

Acara Puncak Rebo wekasan di Area Paralayang, Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor./Dok.Apakabarbogor.com/wan.

APAKABAR BOGOR – Acara sedekah ketupat atau yang lazim disebut rebo wekasan yang dilaksanakan setiap hari rabu terakhir dibulan Safar pada kalender Hijriah, rutin diselenggarakan oleh masyarakat kecamatan Ciawi, kecamatan Megamendung dan kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.

Pada acara tersebut, ketupat dan lauk pauk dibagikan kepada warga, dimulai dari kecamatan Ciawi sampai ke tempat kegiatan Puncak yang dipusatkan di Landasan Paralayang Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua.

Disana masyarakat berkumpul untuk melaksanakan doa bersama, serta mendengarkan tausiah dari beberapa pemuka Agama Islam. Santunan kepada ratusan anak yatim, serta pelepasan burung menjadi bagian dari acara inti.

Ketua pelaksana kegiatan Iman Sopyan mengatakan, sedekah kupat adalah warisan budaya, yang awalnya digagas oleh Almukarram Mama Bakom. Kegiatan tersebut jarang dilakukan didaerah lain terkecuali di tiga Kecamatan yakni Ciawi, Megamendung dan Cisarua.

“Adapaun yang mengadakan kegiatan ini adalah komunitas Puncak Ngahiji yang terdiri dari semua elemen masyarakat, ada Ormas, OKP, Club Motor dan masih banyak lagi,” beber Iman. Rabu 06 Oktober 2021.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bogor, Deni Humaedi mengapresiasi kegiatan itu, dia menegaskan Budaya atau tradisi yang dilaksanakan oleh tiga kecamatan itu adalah budaya.

“Pengaruhnya dalam budaya islam sangat kuat di Puncak, kami akan coba diskusikan dengan para tokoh masyarakat dan budayawan, apabila memenuhi persyaratan untuk dijadikan warisan budaya tak benda, maka bisa dibuat perda. Tujuan lainnya agar bisa menjadi tujuan wisata, karena filosofi yang ada dalam rebo wekasan memilki kontek yang luar biasa,”tegasnya.

Diharapkan, sambung Deni, nantinya akan ‘nyambung’ antara pariwisata dan budaya tersebut, dan akan bisa dijadikan tujuan pariwisata.

“Tentunya orang ingin tahu dengan acara rebo wekasan, dan bisa dijadikan untuk tujuan pariwisata,”tutup dia.(ash/wan)

Berita Terkait

Pemkab Bogor Melalui Dinsos Kabupaten Bogor Menyerahkan Bantuan Sosial kepada Masyarakat
Sebayak 670 Warga Terdampak Banjir yang Merendam Kabupaten Bogor Akibat Kali Pelayangan Meluap
Sebanyai 35 Unit Rumah di Kota/Kabupaten Bogor Alami Rusak Ringan, Gempa Bumi M4.1 Guncang Bogor
PT Antam Tbk UBPE Pongkor Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H
Salah Satunya Hibisc Fantasy, Inilah Daftar Perusahaan di Kawasan Puncak yang Resmi Disegel
BNPB Minta Mabes TNI Dukung Jembatan Bailey untuk Jembatan yang Rusak Akibat Banjir Bandang Cisarua
Wamen PU Minta Segera Tangani 6 Jembatan Putus Pascabanjir di Cisarua dengan Koordinasi Lintas Sektoral
Selamat dan Sukses atas Pelantikan Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bogor

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 09:59 WIB

Sebayak 670 Warga Terdampak Banjir yang Merendam Kabupaten Bogor Akibat Kali Pelayangan Meluap

Sabtu, 12 April 2025 - 06:18 WIB

Sebanyai 35 Unit Rumah di Kota/Kabupaten Bogor Alami Rusak Ringan, Gempa Bumi M4.1 Guncang Bogor

Selasa, 8 April 2025 - 16:49 WIB

PT Antam Tbk UBPE Pongkor Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H

Sabtu, 8 Maret 2025 - 11:13 WIB

Salah Satunya Hibisc Fantasy, Inilah Daftar Perusahaan di Kawasan Puncak yang Resmi Disegel

Selasa, 4 Maret 2025 - 13:25 WIB

BNPB Minta Mabes TNI Dukung Jembatan Bailey untuk Jembatan yang Rusak Akibat Banjir Bandang Cisarua

Berita Terbaru