APAKABAR BOGOR – Sebagian masyarakat Desa Gunung Bunder II sudah sejak puluhan tahun silam menekuni usaha pembuatan tirai bambu. Seperti di Kampung Dukuh Pasar Rebo RT.08/03, yang masih eksis menekuni kerajinan itu.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang serba canggih dimana segala sesuatu kebutuhan menggunakan produk jadi atau instan kini sejumlah hasil kerajinan para pengrajin anyaman bambu mulai terlupakan dan kurang diminati.
Ditemui dikediamannya, Salah seorang pengerajin tirai bambu, Bah Kanta (60) tetap menjalankan kesehariannya sebagai pengrajin meskipun dimasa pandemi karena untuk menyambung kehidupan sehari-hari keluarganya.
Dia menjelaskan kalau keterampilannya merupakan turun-temurun dari keluarganya bahkan ia mengaku sudah puluhan tahun menjadi pengrajin berbahan baku bambu tersebut.
Baca Juga:
KOK Kecamatan Pamijahan Genjot Pengembangan Atlet Voli Muda dan Sarana Olahraga
Baru Dilantik, Kapolresta Bogor Kombes Eko Prasetyo Bergerak Cepat Tumpas Lapak Obat Terlarang
“Untuk proses kerajinannya memang lumayan sulit karena harus mencari dulu bahan baku berupa bambu tali, dan di jemur supaya kering lalu di kupas,” ungkapnya.
Sementara untuk tirai bambu yang dibuatnya dihargai antara Rp.100.000 sampai Rp.500.000 Rupiah. Tergantung ukuran pesanan dari pembeli. Dalam satu bulan Ia pun bisa memproduksi 10 sampai 15 Tirai Bambu.
“Kalau harga permeternya Rp.45.000, terserah pemesan atau pembelinya sendiri untuk ukurannya, dan modelnya pun variatif ada tirai dengan corak maupun polos,” ujar Bah Kanta.
Diakuinya, selama dirinya menjadi pengrajin belum pernah mendapatkan bantuan modal usaha dari manapun, hanya mengandalkan modal sendiri.
Baca Juga:
Asah Kemampuan Hukum, Mahasiswa STIHP Pelopor Bangsa Gelar Sidang Peradilan Semu
Keabsahan Perkawinan Beda Agama Pasca adanya Putusan MK Putusan Nomor 146/PUU-XXII/2024
Satnarkoba Polresta Bogor Kota Gerak Cepat, Warung Diduga Penjual Obat Keras Mendadak Tutup
“Ya kalau diberi bantuan modal kan bisa stok barang, juga bisa memperkejakan warga disekitar. Apalagi dimasa pandemi covid 19 ini jadi banyak yang nganggur,” pungkasnya. (Haidy)
APAKABAR MEDIA NETWORK mengajak kerjasama putra daerah yang berminat, untuk bersama-sama mengelola media kawasan desa atau kecamatan, contohnya seperti media Apakabarciampea.com. Hubungi WhatsApp kami: 0855-7777888.