APAKABAR BOGOR – Pelaksanaan proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang ada di wilayah selatan Kabupaten Bogor, saat ini tengah berlangsung. Namun program yang menelan anggaran 195 juta rupiah pertitik tersebut, bukan berarti bisa berjalan mulus, ada beberapa hambatan dilapangan, baik dari segi tekhnis pembangunan sampai adanya dinamika kelompok tani itu sendiri.

Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mitra Cai Cimande, Irpan Supandi mengatakan, proyek P3-TGAI yang dilaksanakan di lokasi DI Cimande, merupakan program dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR) di bawah Ditjen Sumber Daya Air.

“Program yang diawasi Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane ini, sangat membantu pasokan air bagi para petani di wilayah Cimande,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan, untuk proyek P3-TGAI DI Cimande, rencananya dilakukan pembangunan tembok penahan tanah saluran tersier sepanjang kurang lebih 370 meter.

“Kurang dari satu minggu saya targetkan pengerjaan proyek P3-TGAI sudah selesai,” papar Irpan.

Adanya perbaikan saluran irigasi tersier DI Cimande, mendapat respon positif dari warga terutama para petani di wilayah tersebut.

“Adanya proyek P3-TGAI di desa kami, sawah yang tadinya selalu kekeringan karena sulitnya mendapatkan air, sekarang sudah pasti akan lancar. Dan tidak ada lagi gagal panen akibat kurangnya pasokan air,” Pungkas Nurdin, petugas perawat saluran air di Desa Cimande.

Hal yang sama, juga dituturkan Ketua P3A Putera Pangrango Ciherang, Entis Sutisna. Proyek P3-TGAI yang dikerjakanya di lokasi saluran irigasi tersier DI Cilimus, sangat diharapkan para petani di dua desa, yakni Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi dan Desa Ciderum Kecamatan Caringin.

“Perbaikan saluran tersier irigasi DI Cilimus ini sudah lama diinginkan warga, karena untuk memenuhi pasokan air ke area sawah mereka,” pungkasnya.(wan/ash)