Pemerintah Minta Agar Orang Tua Waspadai Adanya Penyakit Hepatitis Akut

- Pewarta

Jumat, 6 Mei 2022 - 15:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Demam. (Pexels.com/Gustavo Fring)

Ilustrasi Demam. (Pexels.com/Gustavo Fring)

APAKABAR BOGOR – Pemerintah meminta agar orang tua mewaspadai adanya penyakit hebatitis akud yang saat ini masih dalam investigasi.

Untuk itu, Kementeria Kesehatan mengeluarkan surat edaran terkait penemuan kasus hepatitis akut tersebut.

Hanifah Oswari, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), mengungkapkan gejala awal yang banyak terjadi di kasus tersebut.

Hal yang harus diwaspadai pada anak adalah keluhan gangguan pencernaan.

“Sebagian anak yang mengalami hepatitis misterius ini awalnya mengeluh diare, sakit perut, mual, dan muntah,” kata Hanifah dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan pada Kamis, 5 Mei 2022.

Mengenai hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini, kata dia,dari laporan-laporan kasus yang sudah ada, bermula dengan gejala gastrointestinal.

Seperti misalnya diare, mual, muntah, dan sakit perut yang kadang-kadang disertai demam ringan. Gejala yang lebih berat seperti pembekuan darah dan juga penurunan kesadaran.

Ia menyarankan agar orang tua yang menemua anaknya mempunyai gejala tersebut jangan sampai menunggu hingga kuning baru dibawa ke fasilitas kesehatan [faskes].

“Bawa anak kita ke tenaga kesehatan agar tenaga kesehatan bisa memikirkan lebih lanjut apa yang harus dilakukan serta tidak kehilangan momentum.”

“Jangan tunggu kehilangan kesadaran dan menimbulkan kematian,”kata Hanifah.

Meski belum ditemukan penyebabnya, Hanifah menyebutkan ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan karena virus ini diduga menular melalui saluran napas dan saluran cerna.

Untuk menjaga saluran napas bisa dilakukan seperti protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yakni dengan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.

Menurut dia, untuk menjaga saluran cerna, bisa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan minum.

Memastikan makan dan minuman matang, serta tidak menggunakan alat makan bersama, serta jangan kontak dengan orang yang sakit.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Orang tua diimbau agar mewaspadai gejala awal tersebut sebelum mengarah ke hepatitis. Alasannya, menurut Hanifah, bila sudah parah maka anak akan memerlukan transplantasi hati.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Hepatitis akut ini belum diketahui penyebabnya. Namun, kewaspadaan terhadap penyakit ini semakin meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta meninggal dunia dalam waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.***

Berita Terkait

Bogor Media Circle (BMC) Ajak Kolaborasi Dunia Usaha Bogor Berpromosi Lewat Publikasi Press Release
Pemerintah Desa Tugu Jaya Dinilai Abaikan UU KIP, KANNI Siapkan Langkah Hukum
Bukan Demo dan Geruduk, Ormas Centong Pilih Aksi Makan Bersama
LSM Sweeping Dokter Praktik di Bogor, Netizen Geram: Ini Urusan Dinkes!
SIJI dan KANNI Jalin Kemitraan Strategis Dorong Percepatan Desa Digital di Kabupaten Bogor
Warga Cisalada Minta Potongan Bantuan Bencana Dikembalikan: Kami Butuh Dana Itu untuk Merampungkan Rumah
Dana Bantuan Bencana di Desa Cisalada Diduga Dipotong Rp2,5 Juta per KPM, Warga Geram
Dugaan Pelanggaran Tata Kelola Keuangan Desa, KANNI Tuntut Akses Dokumen Samisade Sukakarya

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:33 WIB

Pemerintah Desa Tugu Jaya Dinilai Abaikan UU KIP, KANNI Siapkan Langkah Hukum

Kamis, 8 Mei 2025 - 13:52 WIB

Bukan Demo dan Geruduk, Ormas Centong Pilih Aksi Makan Bersama

Senin, 5 Mei 2025 - 21:12 WIB

LSM Sweeping Dokter Praktik di Bogor, Netizen Geram: Ini Urusan Dinkes!

Senin, 5 Mei 2025 - 14:45 WIB

SIJI dan KANNI Jalin Kemitraan Strategis Dorong Percepatan Desa Digital di Kabupaten Bogor

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:57 WIB

Warga Cisalada Minta Potongan Bantuan Bencana Dikembalikan: Kami Butuh Dana Itu untuk Merampungkan Rumah

Berita Terbaru