APAKABAR BOGOR – Pembangunan pasar Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, menelan anggaran sebesar 25 Milyar rupiah, dalam pelaksanaannya ditinjau langsung oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya. Sabtu 18 September 2021.

Bantuan tersebut, bukan kali pertama dikucurkan oleh Pemprov Jawa Barat, sebelumnya pada tahun 2019 lalu, pasar Cisarua juga menerima anggaran untuk pembangunan sebesar 10 Milyar rupiah.

“Pembangunan Itu dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan diberikan ke Pemkab Bogor melalui mekanisme Bantuan Keuangan tahun anggaran 2021,”ungkap Asep.

Lelaki yang akrab disapa kang AW tersebut menjelaskan, Peninjauan itu sekaligus untuk memberikan informasi kepada Disperindag Kab. Bogor dan pemborongnya, meskipun kondisi APBD Pemprov Jabar masih mengalami konstraksi atau defisit sekitar 5 Triliun Rupiah lebih. tetapi seluruh pembangunan yang anggarannya berasal dari bantuan Pemprov Jabar yang bersumber dari PEN tidak akan terkena rasionalisasi.

“Anggaran yang diperlukan sesuai dengan nilai kontraknya akan tetap dibayarkan oleh Pemrov Jabar. Karenanya, pembangunannya harus benar-benar maksimal, baik dari sisi teknis maupun dari sisi waktunya,” tegas dia.

AW juga memaparkan, sepanjang perjalanan jalur Puncak menuju Pasar Cisarua ini, pergerakan orang dan kendaraan kembali tersendat, hal tersebut menandakan bahwa pergerakan ekonomi di kawasan wisata ini sudah mulai kembali menggeliat.

“Keberadaan pasar yang baik, bersih dan representatif sebagai infrastruktur ekonomi pokok dan tulang punggung (backbone ) pergerakan perekonomian rakyat, tentunya memiliki peran yg amat signifikan dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi. Jadi, spirit itu yang saya kira ada di Pemkab Bogor kenapa mengajukan permohonan bantuan keuangan ke Pemprov Jabar untuk merevitalisasi Pasar Cisarua ini, spirit ini pula yang memotivasi saya dan Pemprov Jabar untuk mendorong dan merealisasikan bantuan anggaran ke pasar ini,” bebernya.

Untuk itu, sambungnya, spirit ini pula yg mestinya ada di benak kita semua. Pikiran soal urgensi dibangunnya pasar ini harus sama dan satu frekuensi. Karena itu, diharapkan pemborong pun tidak asal-asalan dalam membangunnya.

“Lalu ke depan PD Pasar Tohaga pun harus benar2 dalam merawat dan mengelolanya, mengingat dampaknya amat besar dalam menunjang perekonomian warga di kawasan wisata ini,” pungkas Kang AW, politisi Partai Demokrat Dapil Kabupaten Bogor tersebut.(ash)