APAKABARBOGOR.COM- Kendati Pandemi Covid 19 sudah berangsur pulih, namun bagi dunia pariwisata Puncak masih belum terasa efek yang signifikan, jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan tersebut masih terbilang minim.
Seperti yang terjadi di dua desa yakni Tuguutara dan Tuguselatan,.Kecamatan Cisarua, yang dulunya ramai oleh para pelancong asal Timur tengah, kini masih terlihat sepi.
Sebut saja di vila Cokro, Bungalownya dulu laris menjadi tempat singgah para wisatawan, kini nyaris kosong. Aktivitas tamu hampir tidak ada.
“Hunian disini masih sepi, tamu – tamu dari Timur Tengah yang biasa berlibur ke Puncak hanya baru sebagian kecil saja,” ujar Ami, staf front office vila Cokro resort, Rabu, 25 Januari 2023.
Dia juga menambahkan, sejak pandemi melanda tempat kerjannya sempat tutup selama satu tahun., Karena tidak ada tamu.
“Iya disini sejak pandemi covid 19, kita tutup satu tahun,” ungkap Ami.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia ( PHRI) Kabupaten Bogor, H. Juju Junaedi mengatakan, selaku pengurus PHRI merasa terpanggil untuk membangkitkan kembali dunia pariwisata di wilayah Kabupaten Bogor termasuk kawasan Puncak.
“Pandemi memang membuat dunia pariwisata terpuruk bahkan banyak yang bangkrut. Sekarang pandemi dinyatakan sudah usai, ini menjadi tugas berat PHRI untuk membangkitkan kembali suhu pariwisata di Kabupaten Bogor termasuk di Puncak,”jelasnya.
Langkah dan terobosan yang akan dilakukan oleh PHRI, sambungnya, salah satunnya akan meminta kepada pemerintah Provinsi dan pusat untuk membuka kunjungan wisata ke Puncak, setelah lebih dari 10 tahun ditutup.
“Saya sudah berkomunikasi dengan pihak – pihak terkait khususnya dengan para pemangku kebijakan terhadap pariwisata, supaya membuka status penutupan kunjungan wisata ke Puncak. Hal ini diperlukan guna memberikan rasa nyaman dan tidak menjadi kendala bagi para wisatawan dari luar Negri,”tegas dia.
Juju juga mengatakan, langkah nyata supaya pariwisata di Puncak bangkit kembali, pihaknya akan membuka terobosan lain dengan membuat jalur travel untuk para pengunjung yang datang dari luar negri.
“Jakarta merupakan pusat para wisatawan mendarat, disitu kita akan menyajikan travel kunjungan ke Puncak. Selain itu, studi banding ke daerah lain seperti Bali dan daerah lainnya itu tidak kalah pentingnya. Banyak pelajaran yang kita raih untuk memajukan wisata hotel dan restauran di Puncak. Kita selaku warga pribumi berkewajiban untuk memajukan kembali dunia pariwisata yang selama ini terpuruk,” pungkasnya. (dang/ash)***