APAKABAR BOGOR – Momentum Peringatan Hari Ibu bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dalam pemenuhan hak perempuan dan anak, serta untuk memajukan perempuan Indonesia di masa pandemi Covid-19 dimana banyak perempuan terpuruk, menjadi korban kekerasan, bahkan harus memikul beban ganda.

Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz anggota DPR RI Komisi V dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan, yang pasti kita sebagai ibu-ibu harus siap harus adaptif dengan suatu perubahan dengan kebiasaan- kebiasaan yang sekarang sedang didengungkan dengan 3M yakni cuci tangan jaga jarak dan menggunakan masker.

Di dalam kegiatan apapun tidak lepas dari itu juga dengan mendidik anak-anak pun bagaimana melakukan itu dan menularkan tradisi-tradisi baru seperti itu.

“Tapi saya kira ibu-ibu dijaman sekarang dalam masa pandemi, ini merupakan beban sesungguhnya bahwa, peranan orang tua itu benar-benar terasa, karena kalau berbicara pendidikan itu sebenarnya tugas orang tua, namun kita menggunakan jasa sekolah, akhirnya seolah-olah pendidikan adalah tugas sekolah padahal sebetulnya tidak, nah ketika dalam masa pandemi ini ada zoom meeting dan lain sebagainya, akhirnya mau tidak mau peranan ibu-ibu dituntut untuk menjadi seorang pendidik, menjadi seorang guru, untuk menjadi seorang pendamping untuk mendampingi anaknya disaat belajar dan juga hal-hal lainya,” kata Eem di sela-sela kegiatan kunjungan ke Kota Bogor, Selasa 22 Desember 2020.

Politisi PKB Dalam hal ini peranan seorang ibu begitu penting hampir 24 jam, bahkan disaat pandemi ini bagaimana kemudian semua terkena dampak ekonomi, penurunan penghasilan dan lain sebagainya, disini seorang ibu pun dituntut untuk kreatif.

“Seperti membuat makan baru membantu penghasilan keluarga dengan berjualan online dan lain sebagainya, karena sekarang banyak yang seperti itu, memang peranan ibu menjadi lebih berat, tapi sesungguhnya dan peranan orang tua, ibu sebagai mitra dari suami semuanya itu harus terpenuhi,” ucapnya.

Eem juga menambahkan, memang kalau dulu untuk pendidikan diatur sedemikian rupa ada managerial sehingga orang tua menditribusikan tanggung jawab itu, tetapi hari ini kita semua khususnya seorang ibu harus mendampingi tidak bisa kita mendistrbusikan kepada guru atau lainya.