APAKABAR BOGOR – Seperti diketahui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah siap beralih dari siaran analog ke siaran televisi (TV) digital.
Hal itu berdasarkan temuan lembaga survei yang digandeng pemerintah dalam persiapan menuju analog switch off (ASO).
“Temuan yang menarik perhatian, sekitar 76% masyarakat sangat tertarik dengan siaran TV digital,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong, kepada wartawan. Rabu (6/7/2022).
Usman menegaskan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021, Indonesia akan mengakhiri siaran TV analog paling lambat 2 November 2022.
Artinya, tersisa kurang lebih 4 bulan lagi dan selanjutnya akan menggunakan teknologi digital.
Proses migrasi ke siaran TV digital dikatakannya sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Namun, tak kunjung direalisasikan.
Sehingga, negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam, telah menyalip untuk menyelesaikan ASO lebih awal.
Menurut Usman, migrasi ke siaran TV digital harus melibatkan stakeholders. Mulai dari sektor industri hingga seluruh lapisan masyarakat.
Sebab, siaran televisi masih menjadi andalan sebagian besar masyarakat untuk mendapatkan informasi dan hiburan.
“Selama ini, banyak hal yang kita lakukan, banyak biaya yang kita keluarkan. Baik oleh pemerintah maupun swasta untuk mempersiapkan ASO. Mulai dari pembangunan infrastruktur multi flexing, program siaran digital, sosialisasi dan penyiapan ekosistem perangkat,” paparnya.
Dalam mempersiapkan ASO, Kominfo juga memberikan bantuan Set Top Box (STB) kepada masyarakat miskin untuk bisa menerima siaran TV digital.
Jumlah masyarakat yang masuk kategori mampu secara ekonomi, yang dapat terdampak penghentian siaran TV analog, mencapai sekitar 22 juta rumah tangga.
“Perangkat TV digital telah diperdagangkan secara luas di seluruh Indonesia. Sementara, bagi masyarakat yang masih memiliki TV Analog dan belum memiliki rencana mengganti dengan TV baru yang sudah menggunakan teknologi digital, dapat memasang Set Top Box untuk bisa menerima siaran TV digital,” kata Usman.
Kominfo mencatat ada 36 merek STB yang telah tersertifikasi. Sehingga, masyarakat memiliki banyak pilihan STB dengan berbagai penawaran fitur dan harga.
Alternatif lainnya, seperti melalui TV parabola virtual. Lalu, TV berlangganan dengan satelit atau kabel, hingga mengakses konten multimedia melalui layanan internet. (Yon)