Lanjut Ade menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 PJJ perlu dioptimalkan, untuk itu Kepsek dituntut mampu melayani, mendorong kreatifitas dan efektifitas pembelajaran.

Menjadikan sekolah menyenangkan khususnya ditengah pandemi Covid-19 dengan pola PJJ, sehingga PJJ bukan sekedar transmisi pengetahuan, tapi bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik. 

“Lakukan inovasi dan tingkatkan kreatifitas. Mudah-mudahan di tempat baru akan ada penyegaran sehingga bisa lebih meningkatkan kinerja, serta optimal dalam memberikan pengajaran kepada masyarakat melalui PJJ. Kami juga telah memasang wifi di 240 titik blank spot, sebagai upaya mendukung terselanggaranya PJJ dengan baik,” tambah Ade.

Menurutnya, ke depan ia akan melakukan pembinaan baik guru dan tenaga kesehatan dengan pola menempatkan tempat tugas berbasis rumah tinggal.

“Kalau ada guru tinggalnya di Tanjungsari, tapi ditugaskannya di Parung, selain jarak, ongkos juga waktu jadi kendala. Mudah-mudahan penempatan guru dan tenaga kesehatan berbasis rumah tinggal, mereka bisa bekerja dengan maksimal,” ungkapnya.

Ade yasin menambahkan, keberadaan pejabat fungsional sebagai tenaga ahli yang profesional, berperan penting dalam membentuk birokrasi yang kaya fungsi.

Para pejabat fungsional  memiliki keterampilan spesifik dan bekerja sesuai dengan keahlian, minat dan pilihannya sendiri,  oleh karena itu sudah semestinya memiliki perhatian yang besar serta berdedikasi tinggi terhadap tugas yang diembannya. 

“Kami berharap, pejabat fungsional bisa bekerja dan melayani masyarakat dengan lebih efektif, inovatif dan lebih profesional,” tukas Ade. (Diskominfo/Diyon)