APAKABAR BOGOR – Sosialisasi pengeboran atau drilling PT. Star Energy Geothermal Salak yang digelar Senin (21/06/2021) kemarin di aula gedung kecamatan Pamijahan menimbulkan kontroversi dikalangan masyarakat, ditengah pemerintah sedang memperketat pembatasan kegiatan masyarakat karena situasi pandemi covid 19.
Pasalnya, pihak perusahaan energi panas bumi ini menggelar acara yang menimbulkan kerumunan.
Seperti yang diungkapkan ketua Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Kecamatan Pamijahan, Ryan Ahdiana dirinya menyayangkan adanya kerumunan membludak di kantor Kecamatan Pamijahan.
“Parahnya lagi hal tersebut terkesan dibiarkan dan tidak ada tindakan tegas dari pihak kecamatan selaku Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan,” kata Ryan. Selasa, (22/06/2021).
Baca Juga:
KPK Sita 26 Kendaraaan dalam Kasus Korupsi pada Bank BJB, Termasuk 2 Kendaraan Ridwan Kamil
Didampingi Mentan Amran, Presiden Prabowo Bangga Melihat Lahan Rawa Jadi Sawah Produktif di Sumsel
BGN Tanggapi Puluhan Siswa Cianjur yang Alami Keracunan Usai Santap Menu Makan Bergizi Gratis
Menanggapi hal tersebut, Camat Pamijahan Imam Mahmudi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak start energi memohon kepada kecamatan untuk memfasilitasi.
“Pihak star energi memang minta tolong kepada Kecamatan untuk menyediakan fasilitas untuk rapat, namun kita meminta agar tamu undangan yang hadir di batasi,” kilahnya.
Untuk itu pihak Kecamatan Pamijahan akan berkordinasi dengan pihak PT Star Energy Geothermal Salak LTD dan Dinas Kesehatan guna melakukan swab masal.
“Ya memang berkerumun, tapi kan yang di dalam rapat cuma 30 orang, kalo emang akan di lakukan swab masal kita akan minta permohonan kepada dinas kesehatan dan pihak start energi untuk kegiatan swab masal,” kilahnya. (Haidy)
Baca Juga:
Daftar Lengkap Nama-nama Pengurus Baru DPP PAN, Termasuk 2 Putri Zulhas dan Deretan Artis Terkenal
Pemkab Bogor Melalui Dinsos Kabupaten Bogor Menyerahkan Bantuan Sosial kepada Masyarakat