APAKABAR BOGOR – Warga Kampung Ranji yang ada di empat Rukun Tetangga (RT), mulai dari RT 01, 02, 04 dan 06 di Rukun Warga (RW) 06, Desa Telukpinang, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, mengeluhkan adanya dugaan pencemaran limbah dari PT. Sari Enesis Indah.

Rifwan, warga RT 01 Kampung Ranji mengaku terganggu dengan adanya aroma bau menyengat yang berasal dari lokasi pabrik yang memproduksi jenis shop drink itu

“Hampir setiap hari saya harus menghirup aroma bau,” Ujarnya kepada wartawan. Jumat 16 April 2021

Rifwan mengatakan, aroma bau itu tercium selama pihak perusahaan beroperasi. Bahkan, dari siang sampai malam warga yang ada di Kampung Ranji harus merasakan bau menyengat.

“Kalau yang tidak kuat menghirup aromanya, pasti sudah muntah,” Kata Rifwan.

Dia juga menegaskan, pencemaran ini sudah pernah dilaporkan ke pihak perusahaan. Namun keluhan warga seakan tidak didengar dan terkesan diabaikan pihak perusahaan.

“Karena bau nya masih tercium dan tidak ada perbaikan di lokasi instalasi pengelolaan air limbah (IPAL),” tegasnya.

Selain aroma bau, lanjut nya, dugaan adanya kerusakan di IPAL lokasi PT. Sari Enesis Indah, dirasakan warga yang air sumur nya tercemar. Sebab, paska adanya kebocoran IPAL, sumur warga yang ada di Kampung Ranji sudah tidak bisa digunakan.

“Bagaimana mau digunakan untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) atau keperluan rumah tangga, air sumurnya saja sudah tercemar dan mengeluarkan aroma bau,” Keluhnya.

Rifwan menegaskan, agar ada tindakan tegas dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk turun ke lokasi perusahaan melakukan peninjauan.

“Kalau dibiarkan, kami dan warga yang menjadi korban. Makanya DLH harus turun tangan menyelesaikan adanya pencemaran limbah pabrik ini,” tandasnya.

Sementara, Ketua LSM Penjara, Bangbang Fery seperti dalam pemberitaan sebelum nya. Dia membenarkan adanya pencemaran limbah berasal dari lokasi pabrik Enesis yang berlokasi di ruas Jalan Telukpinang-Banjarwaru, Kecamatan Ciawi.

“Saya sudah melakukan kroscek ke kampung warga dan melakukan uji lab. Hasilnya memang ada pencemaran limbah dari perusahaan tersebut,” pungkasnya (Wan)