APAKABARBOGOR.COM – Capres Prabowo Subianto mengatakan pentingnya hilirisasi yang mampu menjadi lompatan menuju Indonesia emas pada tahun 2045.
Hal tersebut dipaparkan olehnya saat menghadiri ‘Mata Najwa On Stage: 3 Bacapres Bicara Gagasan’ di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa, 19 September 2023.
Dalam paparan berjudul ‘Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2024’ yang berisi 17 program prioritas ini, Prabowo menjelaskan keuntungannya.
Salah satunya adalah hilirisasi dan industrialisasi menjadi kunci Indonesia menuju negara yang sejahtera dan makmur.
Baca Juga:
Mantan Gubernur Ridwan Kamil Diperiksa Usai Lebaran, KPK Mulai Periksa Saksi-saksi Internal Bank BJB
Bagikan Donasi Pangan Berlebih, Bapanas Edukasi Masyarakat Pentingnya Gerakan Selamatkan Pangan
“Kita harus lanjutkan hilirisasi dan industrialisasi. Kuncinya adalah ini (hilirisasi) yang akan mempercepat lompatan kita.”
Baca artikel lainnya di sini: Tanggapi Isu Tampar Wamentan, Prabowo Subianto Sebut Dirinya Belum Bertemu dengan Wamentan
“Dengan hilirisasi, komoditas-komoditas kita sekarang di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, kita tidak mau komoditas kita, sumber alam kita diekspor, dijual ke bangsa lain.”
“Kita hentikan ekspor murah, kita wajibkan mereka untuk melakukan pengolahan di Republik Indonesia,” jelas Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Buka Bersama dan Berbagi Takjil, Klinik dr. Suhendra Tebar Kepedulian di Bulan Ramadhan
Salah Satunya Hibisc Fantasy, Inilah Daftar Perusahaan di Kawasan Puncak yang Resmi Disegel
Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Angkat Bicara Soal Penyidikan KPK
Meski begitu, Prabowo Subianto menilai jika hilirisasi membuat banyak negara asing yang tidak suka.
Namun, lanjutnya, pemerintah Indonesia tidak gentar. Ia lalu memberikan contoh bagaimana Jepang menjadi negara yang sejahtera.
“Ini membuat banyak negara asing tidak suka. Kita mau diboikot. Tapi kita tidak gentar. Kalau tanpa hilirisasi kita tidak mungkin jadi negara makmur,” ucap Prabowo Subianto.
“Sebagai contoh, satu kilang minyak di jepang, limbahnya diolah oleh 40 perusahaan, kemudian hasil 40 perusahaan itu digunakan oleh 40 ribu pabrik.’
Baca Juga:
BNPB Minta Mabes TNI Dukung Jembatan Bailey untuk Jembatan yang Rusak Akibat Banjir Bandang Cisarua
Polres Metro Depok dan Mahasiswa Gelar Bakti Kesehatan & Bagi Sembako di Slum Area Lembah Abadi
“Bayangkan kalau kita punya pengolahan-pengolahan di Indonesia, nikel, smelter, dan bauksit,” lanjut Prabowo Subianto.***