APAKABAR BOGOR – Komunitas kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Yang rencananya bakal melaksanakan acara pemilihan Duta Jejaka, pada Sabtu tanggal 18 Juni 2022 mendatang, di Pondok Kaluska, tepatnya di Desa Sukamaju, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, dipastikan gagal dilaksanakan.
Ita (36) pengelola pondok Kaluska mengaku tidak menyangka vila yang dikelolanya itu akan dijadikan lokasi acara kaum LGBT, dengan dalih Big Event Gathering.
Setelah didatangi dan mendapat informasi dari jajaran kepolisian Resort Bogor beserta Polsek Megamendung, dirinya langsung mengembalikan uang muka sewa vila yang telah diterima senilai Rp1.5 juta.
“Saya tidak tahu kalau yang mau sewa bernama Adit itu kaum LGBT, karena awalnya mereka tidak menjelaskan rangkaian kegiatan secara rinci. Setelah datang polisi, baru saya menyadarinya lalu uang muka sewa vila dikembalikan karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya kepada wartawan.
Ita menuturkan, beberapa waktu lalu dirinya sempat didatangi beberapa orang yang berasal dari sebuah pondok pesantren.
Maksud kedatangan mereka, menanyakan rencana kegiatan pemilihan Duta Jejaka Indonesia yang rencananya akan digelar pada Sabtu (18/06) mendatang di Vila yang dikelolanya.
“Tapi sudah saya jelaskan acaranya tidak jadi dilaksanakan disini, karena kami selaku pengelola vila menolak kalau itu acara LGBT,” tuturnya kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Selasa 14 Juni 2022.
Penolakan secara tegas juga dilontarkan Ketua LSM Jangkar Pakuan Pajajaran (JPP) Saleh Nurangga.
Baca Juga:
Polisi Bogor Kota Harumkan Indonesia di Ajang Taekwondo Dunia
Pusatsiaranpers.com Pasarkan Placement Publikasi Press Release Super Hemat di 500+ Media Online
Dia menekankan bahwa seluruh warga di Kabupaten Bogor secara tegas menolak aktivitas apapun kaum LGBT di Bumi Tegar Beriman karena bertentangan dengan konstitusi maupun kearifan lokal.
“Indonesia adalah negara berketuhanan, dimana semua agama tidak memperbolehkan perbuatan LGBT,” tegasnya.
Ia pun meminta, aparat kepolisian dan instansi terkait melakukan penyelidikan karena dikhawatirkan kegiatan kaum LGBT tersebut tetap dilakukan di lokasi yang lain, karena akan memicu terjadinya aksi massa yang ujungnya berdampak terhadap kondusifitas di masyarakat.
“Ini harus diselidiki, jangan sampai gagal digelar di Pondok Kaluska tetapi dilakukan dilokasi lain,” tandasnya.
Baca Juga:
Si Propam Polresta Bogor Kota Tingkatkan Kepedulian Lewat Aksi Sosial
Publikasi Kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor
Bimtek di Bali, Kades Bogor Dituding Habiskan Anggaran Tanpa Hasil
Untuk diketahui, kegiatan komunitas kaum LGBT ini sebelumnya mendapatkan reaksi juga dari berbagai kalangan.
Informasi yang dihimpun, calon peserta yang akan mengikuti kegiatan diarahkan untuk bergabung dalam sebuah komunitas di media sosial.
Sedangkan kegiatan tersebut akan diisi berbagai sesi, antara lain, sesi Perkenalan Keakraban, makan-makan, Renang bersama, Games Best Costume, dorprize dan Pemilihan Duta Jejaka Indonesia 2022. (Wan)