APAKABAR BOGOR – Pembangunan terminal Parung hingga kini belum temukan titik jelas. Bahkan, wacana proyek itu memberi kesan sebagai jadi barang dagangan para politisi.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Kabupaten Bogor, Imam Shodiqul Wakdi. Menurut putra daerah asli Parung ini, issue terminal masih ditahap komuditas dagang para politisi.
“Mereka berkomentar akan komitmen mengawal realisasi terminal Parung. Nyatanya tidak melakukan apa-apa dan tidak punya wewenang ke arah sana,” ungkapnya.
Menurutnya, proyek terminal mustahil terlaksana tahun ini. Mengingat kebutuhan anggaran besar untuk penanganan Covid masih jadi prioritas kebijakan.
Baca Juga:
Gus Ipul Menepi dari Gelanggang Perebutan Kursi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Menjajaki Kerja Sama Komoditas Daging, Inilah 3 Syarat yang Diajukan oleh Indonesia untuk Argentina
“Bukan hanya terminal Parung. Banyak proyek lain nya yang terkendala di era pandemi ini,” pungkasnya.
Seperti diketahui rencana pembangunan Terminal Parung oleh Pemprov Jawa Barat di wilayah Kabupaten Bogor, hingga saat ini belum jelas. Meskipun telah tersedia lahan seluas 8 hektare, namun instrumen itu tetap membutuhkan suport anggaran besar.
Sebelumnya Kepala Bagian Program dan Pengendalian Pembangunan (Prodalbang) Setda Kabupaten Bogor, Ajat Rohmat Jatnika menjelaskan bahwa, pada prinsipnya kebijakan pembangunan Terminal Parung adalahterminal tipe B, yang menjadi kewenangan dari Pemerintah Provinsi.
“Sehingga dalam perjalanan baik perencanaan mau-pun pelaksanaannya, ditangani oleh Provinsi Jawa Barat sesuai janji gubernur, rencana pembangunan Terminal Parung, merupakan bagian yang anggarannya digeser atau direfocusing akibat covid- 19,” pungkasnya. (Diyon/Haidy)
Baca Juga:
Pimpinan Ponpes di Soreang Dicokok Polisi atas Dugaan Pencabulan, 8 Santriwati Jadi Korban
Bogor Media Circle (BMC) Ajak Kolaborasi Dunia Usaha Bogor Berpromosi Lewat Publikasi Press Release