“Kondisi curah hujan yang cukup tinggi tersebut berpotensi memicu luapan air sungai dan mengakibatkan banjir di sekitar daerah aliran sungai (DAS),” sambungnya.

Sementara itu, lanjut dia, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer proses pertumbuhan awan hujan pada saat tanggal kejadian tersebut dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan didukung oleh kondisi anomali suhu permukaan laut yang masih hangat.

“Serta terdapatnya daerah perlambatan angin yang melewati wilayah Jawa Barat, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat,” jelasnya.

Merujuk pada analisis tersebut, kata Abdul, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem skala tiga jam di wilayah Jabodetabek.

Menurut dia, selama tiga hari ke depan wilayah Puncak, Bogor, juga masih berpotensi hujan lebat.

“Prospek cuaca tiga hari ke depan, potensi hujan sedang hingga lebat masih terdeteksi di wilayah Perkebunan Teh Gunung Mas Kecamatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,” terangnya.

“Masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan bencana hidrometeorologi (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es) dan dampak yang ditimbulkannya seperti banjir, banjir bandang, angin kencang,” imbuhnya. (tim)