APAKABARBOGOR.COM –  Sebuah rumah yang tidak jauh keberadaannya dari Istana Presiden Bogor, kondisinya memprihatinkan, karena tak layak huni.

Rumah tersebut berlokasi di Jalan Abesin RT 02 RW 04 No 30 Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Rumah yang sangat tak layak huni ini, ditinggali oleh Bapak Andi S (41) bersama familinya yang akrab disapa Kang Andi.

Mantan Plt Ketua RW itu tidak memiliki pekerjaan tetap, dengan kondisi rumahnya yang nyaris ambruk Andi menghembuskan kepasrahannya untuk melangkah.

Baca Juga :  Masyarakat Indonesia Siap Beralih ke Siaran TV Digital, Begini Penjelasan Kominfo

Baca konten dengan topik ini, di sini: PWRI Bogor Raya Minta Tolong Presiden Jokowi, Rohmat Selamat: Berikan Rumah Layak Huni untuk Kang Andi

Melalui pengakuannya, Andi pada awal tahun 2017 silam, dirinya sudah mengajukan program bantuan untuk rumah kepada Pemerintah.

Bahkan kelengkapan surat dan berkasnya pun seperti Kartu Keluarga, dan photo copy KTP sudah di berikan kepada RT setempat.

Baca Juga :  Terjadi di Desa Cileungsi, Sebuah Kendaraan Mini Bus Terbakar di Saat Hujan Deras

Namun,  hingga kini bantuan dari Pemerintah pun tidak kunjung datang.

Andi menerangkan, sebelumnya pada tahun 2021 sudah ada yang datang kemari pak dari BPBD, Tagana, dan dari dinas perumahan.

“Namun, hingga kini belum ada kejelasan pak, padahal  sebelumya pernah masuk TV pak ya Indosiar dan SCTV,” terang Andi kepada media.

Sebelumnya Andi menceritakan adanya peroses untuk pembuatan surat tanah karena tanah yang ditempati adalah tanah orang tua kandung yang sudah meninggal.

Baca Juga :  Alif Ananta Zafnaat Paaneah Akhirnya Resmi Nahkodai PK KNPI Bogor Timur, Ini Komentarnya

Melihat kondisi bagunan dengan berbahan dasar kayu dan bambu rumah tersebut menghiasi istana milik Kang Andi ini.

Nampak pada dindingnya disangga oleh kayu bambu, dengan tujuan agar dinding tidak roboh.

“Ya kang, rek kumaha deui? Abdi mah nu penting teu kahujanan, lamun hujan angin teu bisa sare, takut bumi ambruk”, ucap Andi dengan gaya Bahasa Sundanya, Keluh Andi.***